Sabtu, 24 Juli 2010

New Era

Anda menyukai NEW ERA|d-jhe.blogspot.com.
Knap ya zaman skarang ironis banget???????
yang namanya permainan2 tradisional ga ad lagi yang mau mainin,klo ad yang mau mainin pasti dibilang nora,jadul,ketingalan jaman,dll dahh...........
anak anak skarang maunya malah pada main
PS,Komputer,Internet,Ding dong nnnnn sgala macemmmmm........
padahal nih permainan
tradisional itu seru banget klo dimainin breng teman2 (jdi inget masaa kecil)
permainan itu sperti
congklak,bekel,gasing,taplak,tak umpet,galah asin,batu tujuh,tak kadal 2 batu,gundu(kelereng) dan masihhhhh.banyak lagii.......... Permainan seperti ini mengasah kemampuan otak, kemampuan membuat strategi, sikap mudah bersosialisasi, dan membangun EQ. Masih ingatkah permainan apa saja?


coba kita lihat bagaimana permainan tradisional2 itu:
*CONGKLAK*
Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.









*BEKEL*
Permainan bekel menggunakan bola berwarna-warni yang terbuat dari karet dan biji berbentuk khusus yang terbuat dari kuningan.









*GASING*





Gasing menggunakan mainan yang terbuat dari kayu berbentuk kerucut dan tali





Memainkannya adalah dengan memutarnya, dengan cara melilitkan tali pada ujung kerucut, kemudian dilemparkan ke bawah sampai tali tertarik dan gasing berputar. Lemparan juga boleh diarahkan ke gasing lain agar terjatuh. Dibuat lingkaran untuk arena melemparkan gasing. Gasing yang berputar tidak boleh keluar dari lingkaran tersebut. Gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya.


*TAK UMPET*

*GALAH ASIN*


Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

*GATRIK*




Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh diantara dua batulalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongandengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong.

*KELERENG*

Kelereng atau gundu (atau dalam bahasa Jawa disebut nèker) adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng dapat dimainkan sebagai permainan anak, dan kadang dikoleksi, untuk tujuannostalgia dan warnanya yang estetik.

Padahal Permainan-permainan tradisional memiliki nilai positif, misalnya anak menjadi banyak bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Sosialisasi mereka dengan orang lain akan semakin baik karena dalam permainan dimainkan oleh minimal 2 anak. Selain itu, dalam permainan berkelompok mereka juga harus menentukan strategi, berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota tim.tapi tidak ada yang mau memainkannya lagi
Kendalanya adalah terbatasnya lapangan di kota-kota besar, sementara banyak permainan yang memerlukan arena yang luas. Kendala besar lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut anak-anak mereka terluka, kotor atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan terbuka. Hasilnya, banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang disukai anak. Padahal permainan ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan individualistis. Juga makin banyak anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.


coba aj diinget2 lagi tuh permainan tuh seru2 smuanya........(jadi inget masa kecil lagi)
knapa ya anak2 skarang udah ga mau mainin lagi????????
Bagaimana nasib permainan2 ini di 10 tahun yang akan datang atau masa depan????
masih adakah yang bisa atu ngerti cara memainkannya??????
Hayolah anak-anak jaman sekarang Lestarikanlah permainan-permainan tradisional itu!!!!
Bisa
mengasah kemampuan otak, kemampuan membuat strategi, sikap mudah bersosialisasi, dan membangun EQ ayolah!!!!
Fight !!!!!

0 Coment:

Posting Komentar